Nama saya Nila Katrin
Ananta Tomy. Saya ingin menceritakan pengalaman saya sebagai mahasiwi
Universitas Gunadarma dalam melakukan karya Penulisan Ilmiah( PI) yang
dikerjakan ketika mahasiswa/i berada pada semester 6. Tujuan dari pembuatan
penulisan ilmiah ini untuk melanjutkan perkuliahan ke jenjang berikutnya dalam
menempuh S1. Dengan lulusnya penulisan ilmiah mahasiswa/i sudah mendapatkan
gelar Setara Sarjana Muda (SSM) dan mendapat sertifikat bukti bahwa mahasiswa/i
telah menyelesaikan karya penulisan ilmiah. Program ini hampir dilakukan oleh
seluruh jurusan yang ada di Universitas Gunadarma. Hanya beberapa jurusan yang
tidak benar-benar menulis PI. PI dapat dikatakan pengganti dari program kerja
magang yang biasanya dicanangkan oleh Universitas-Universitas lain, Negeri
maupun Swasta.
Program PI ini dapat dikatakan
wajib, dan menjadi salah satu syarat kelulusan mahasiswa/i Universitas Gunadarma.
Waktu pengerjaan selama 6 bulan, terhitung dari awal masuknya semester 6. Apa saja
sih yang harus ditulis? PI ini sama
seperti Skripsi, kurang lebih program PI ini melatih mahasiswa/i agar tidak
kaget dalam menghadapi masa-masa skripsi. Mahasiswa/i juga mendapat dosen
pembimbing guna membimbing mahasiswanya dalam melakukan penulisan. Suka duka
dengan dosen pembimbing dialami oleh hampir semua mahasiswa/i, ada yang
mendapat dosen pembimbing yang baik, sabar dan tidak banyak menuntut. Ada yang
mendapat dosen pembimbing yang tegas, cerewet dan ingin semua terlihat
sempurna. Cerita suka duka inilah yang mewarnai hari-hari mahasiswa/i selama di
semester 6.
Tidak bosan-bosannya kita saling
membahas judul penulisan masing-masing, dan meceritakan sesi pertemuan kita
dengan dosen pembimbing. Mulai dari yang belum punya judul sama sekali, hingga
tema penulisan ditentukan oleh dosen pembimbingnya. Mulai yang dari dosen
pembimbingnya cepat dalam merespon masalah mahasiswa hingga dosen pembimbing
yang ditemui saja susah. Ini menjadi cerita yang unik dan lucu dan tidak
membosankan untuk dibahas setiap harinya.
Pada Penulisan Ilmiah saya, saya
termasuk dalam golongan mahasiswa/i yang beruntung. Kenapa? Karena dosen
pembimbing saya sangat baik, saking baiknya beliau tidak banyak komentar dengan
perangkat lunak yang saya buat. Sesi perkenalan dosen pembimbing sudah
ditetapkan oleh pihak kampus, hanya sekali. Sesi ini berupa perkenalan ketiga
dosen pembimbing dan beliau-beliau ini serentak masuk ke dalam kelas kami. Namun
saat itu, ada satu dosen yang berlawanan hadir. Kelas kami yang terdiri dari
kurang lebih 40 anak dibagi menjadi 3 kelompok yang dibimbing oleh 3 dosen
pembimbing. Satu dosen pembimbing kurang lebih membimbing 12-13 mahasiswa. Jumlah
yang cukup banyak untuk menangani setiap penulisan.
Saya dari awal masuk Universitas Gunadarma
sudah memiliki kenalan yang kuliah di kampus ini. Jadi saya sudah tau banyak
tentang program-program Universitas Gunadarma termasuk program Penulisan Ilmiah
ini. Jadi
saya sudah mengambil ancang-ancang dari jauh-jauh hari, karena saya tidak
pandai dalam jurusan ini jadi saya harus cerdas dalam menghadapi masalah yang
kiranya akan datang. Dalam hal ini saya sudah mencari judul duluan dan mencari
tutor-tutor komputer yang dapat membimbing saya dalam pembuatan penulisan
ilmiah.
Saya melakukan riset dari semester
4. Dan baru terealisasikan ketika semester 5. Saya sudah mendapat tutor dan
mendapat judul untuk penulisan ilmiah saya. Saat itu saya tidak tau jika
pengajuan judul pun bisa ditolak oleh dosen pembimbing, jika dirasa judulnya
terlalu mudah, dosen pembimbing berhak menolak judul yang diajukan oleh
mahasiswanya dan menyuruh anak bimbingannya mencari judul lain atau diberi tema
oleh dosen pembimbing tersebut. Namun hal ini sama sekali tidak saya ketahui,
jadi dengan penuh percaya diri saya melanjutkan apa yang sudah saya kerjakan.
Saya membuat sebuah aplikasi
distributor barang, lengkap dengan laporan tiap bulannya dan pengurangan stok
barang. Aplikasi yang saya buat telah selesai dalam waktu 4 bulan dengan
bantuan tutor saya. Beliau dengan sabar mengajarkan saya sedikit demi sedikit
langkah yang harus saya lalui untuk memahami aplikasi tersebut. Saya bukan anak
yang pintar membuat aplikasi, bukan juga yang mahir dalam dunia komputer. Jadi cukup
sulit bagi saya untuk memahami semua yang ada di depan mata saya saat itu. Di penghujung
semester 5 desas-desus PI mulai berkeliaran, dari judul susah diterima hingga
dosen yang galak. Saya pun bertanya-tanya dengan senior saya di kampus, apakah
benar kalau ada beberapa konsep judul yang sudah tidak bisa digunakan dalam PI.
Dan saya bertanya mengacu pada konsep aplikasi saya, jawaban senior saya
sungguh beragam. Ada yang boleh, ada yang bilang itu aplikasi lama sudah banyak
yang buat, ada yang tergantung dosen. Semua jawaban ini sempat membuat saya down. Namun tutor dan keluarga saya
terus memotivasi saya kalau saya harus berfikiran positif dan memberikan aura
positif ketika bertemu dengan dosen pembimbing.
Dan ini semua berbuah manis, dosen
pembimbing saya bapak Yudhi Adha. Beliau sungguh baik, tidak banyak menuntut
dan sangat santai. Beliau selalu menanamkan kalau kita semua bisa melalui masa
PI ini. Beliau terus memotivasi kami kalau penulisan ini tidak susah, asalkan
ada kemauan. Saya pun mengajukan konsep PI saya dan dengan syukur yang tak
tergambarkan, judul saya diterima dengan sangat baik oleh beliau. Setiap sesi
pertemuan pun tidak pernah ada masalah, beliau mudah ditemui selagi kita
membuat janji terlebih dahulu. Dan setiap kita menghubungi beliau, lewat sms
maupun sosial media pasti dibalas.
98% proses penulisan ilmiah saya
berjalan sangat lancar. Mulai dari pembuatan aplikasi hingga penulisannya. 2%
kurang berjalan dengan baik saat sidang berlangsung.
Saya anak yang mudah gugup berbicara
didepan orang baru apalagi orang banyak, dan ketika presentasi ada beberapa
poin yang saat ditanya saya kurang memuaskan dalam menajawabnya. Namun itu
tidak menjadi masalah besar bagi mereka, masalah saya adalah penulisan saya. Penulisan
saya banyak yang tidak mengikuti aturan dan kurang rapih. Maklum, dosen
pembimbing saya saking baiknya sangat mempercayakan 100% penulisan terhadap
saya, beliau tidak benar-benar memeriksa tata letak yang seharusnya menjadi hal
yang penting dalam buku penulisan. Akhir cerita saya mendapat revisi penulisan
yang cukup banyak. Namun saya bersyukur proses penulisan ini telah saya lalui
dengan lancar.